Sumber : BPS Kota
Bengkulu, 2013
B. Gambaran konstelasi wilayah dalam lingkup
wilayah yang lebih luas
Kota
Bengkulu adalah ibukota Provinsi Bengkulu. Bengkulu yang dahulu disebut Bencoolen merupakan kota
pelabuhan tua Bencoolen yang dijadikan kota pendudukan dan perdagangan oleh
Inggris pada abad XVIII dan XIX. Pelabuhan Bengkulu (Pelabuhan Pulau
Baai) berada sekitar 20 km dari Pusat Kota Bengkulu dan memiliki hinterland
yang cukup luas dengan potensi pertambangan, perkebunan dan kehutanan yang
dapat dimanfaatkan untuk pengembangan agrobisnis, pertambangan dan industri.
Kota ini terkenal karena pernah menjadi tempat pengasingan Bung Karno dalam kurun
tahun 1939 – 1942 pada masa penjajahan Belanda sampai pendudukan Jepang. Selain
itu, di kota ini terdapat benteng peninggalan masa pendudukan Inggris, Fort
Marlborough, yang terletak di tepi pantai.
Pertumbuhan
dan perkembangan Kota Bengkulu tidak saja dipengaruhi oleh fungsi dan kedudukan
kota dalam lingkup regional, tetapi juga oleh keadaan internal kota itu
sendiri. Perkembangan internal juga merupakan faktor yang mendorong pembangunan
kota, karena tidak saja mempertimbangkan aspek-aspek potensial perkotaan,
tetapi juga kemampuan dan keterbatasan yang ada. Penelaahan permasalahan
wilayah kota dapat menjadi pertimbangan pokok yang menentukan kelayakan rencana
pengembangan yang akan disusun. Menurut
RTRW Kota Bengkulu tahun 2012-2032, Tujuan Kota Bengkulu adalah Mewujudkan tata
ruang yang nyaman, aman, produktif dan berkelanjutan berbasis mitigasi bencana
untuk mendukung terwujudnya Kota sebagai kawasan kota wisata dan berpendidikan
berskala nasional serta pusat perdagangan dan jasa berskala regional di wilayah
Pesisir Barat Wilayah Sumatera. Untuk Mewujudkan tujuan Kota Bengkulu maka
perlu adanya kebijakan yang sesuai dengan RTRW Kota Bengkulu. Adapun kebijakan
menurut RTRW Kota Bengkulu sebagai berikut :
1) Pengembangan dan pemantapan sistem pusat
pelayanan Kota sebagai kesatuan sistem yang terpadu dan berhierarki.
2) Pengembangan sistem jaringan prasarana
wilayah Kota dan peningkatan kualitas serta jangkauan pelayanan utilitas Kota.
3) Pengembangan dan pengelolaan kawasan
budidaya.
4) Pengelolaan kawasan lindung untuk
mendukung pembangunan Kota yang berkelanjutan.
5) Pengelolaan kawasan rawan bencana.
6) Penetapan kawasan strategis Kota dari sudut
kepentingan ekonomi, sosial budaya dan lingkungan hidup.
7) Peningkatan fungsi kawasan untuk
pertahanan dan keamanan negara.
C.
Fungsi
Utama dan Pendukung Kota Bengkulu
Akan
tetapi pada hakikatnya wilayah perencanaan dalam lingkup wilayah yang lebih
luas (makro) tidak hanya terbatas sampai kepada wilayah Kota Bengkulu, akan tetapi juga meliputi upaya pemahaman dan
mengevaluasi berbagai potensi dan interaksinya terhadap wilayah Kota Bengkulu dari wilayah di dalam konstelasi
yang lebih luas, maka perlu dilakukan pemahaman mengenai posisi dan kedudukan Kota Bengkulu didalam sistem perwilayahan Provinsi
Bengkulu. Berdasarkan RTRW Provinsi Bengkulu Tahun 2012-2032, Kota Bengkulu
ditetapkan sebagai Pusat Kegiatan Nasional di bidang ekonomi khususnya sebagai
pertumbuhan kawasan. Adapun fungsi PKNp yang terdapat di RTRW Provinsi Bengkulu
sebagai berikut :
1) Kawasan
perkotaan yang kedepannya berfungsi atau berpotensi sebagai simpul utama kegiatan
ekspor-impor atau pintu gerbang menuju kawasan Internasional.
2) Kawasan
perkotaan yang kedepannya merupakan kegiatan industri dan jasa skala nasional
atau yang melayani beberapa provinsi.
3) Kawasan
perkotaan yang kedepannya berfungsi atau berpotensi sebagai simpul utama
transportasi skala nasional atau melayani beberapa provinsi.
Untuk
mendukung fungsi tersebut maka harus dilakukan hal-hal sebagai berikut :
1) Peningkatan
kapasitas pelayanan Bandara Nasional Fatmawati Soekarno sebagai pusat
penyebaran tersier menjadi pusat pelayanan sekunder atau primer.
2) Pengembangan
pelabuhan laut Pulau Baai sebagai pelabuhan laut Utama.
3) Fungsionalisasi
terminal regional.
4) Pengembangan
infrastruktur jalan kota.
5) Peningkatan
pelabuhan perikanan Samudera.
6) Pengembangan
sarana perdagangan Pasar Panorama dan Pasar Minggu sebagai pasar induk antar
wilayah.
7) Pengembangan
sarana pendidikan perguruan tinggi.
8) Pengembangan
sarana kesehatan.
9) Peningkatan
kapasitas pelayanan air minum sesuai kebutuhan masyarakat.
10)Peningkatan
TPA regional serta prasarana dan sarana persampahan.
11)Peningkatan
dan pengembangan prasarana dan sarana permukiman.
D.
Kependudukan
- Jumlah
Penduduk Menurut Kecamatan di Kota Bengkulu Tahun 2014
Nama Kecamatan
|
Jumlah Penduduk (ribu orang)
|
Rasio Jenis Kelamin
|
Laki-laki
|
Perempuan
|
Total
|
Selebar
|
30,4
|
29,6
|
5,9
|
102,70
|
Kampung Melayu
|
18,1
|
17,4
|
35,6
|
104,02
|
Gading Cempaka
|
21,0
|
21,3
|
42,3
|
98,59
|
Ratu Agung
|
25,3
|
25,2
|
50,5
|
100,40
|
Ratu Samban
|
12,4
|
12,8
|
25,2
|
96,88
|
Singaran Pati
|
20,7
|
20,5
|
41,2
|
100,98
|
Teluk Segara
|
11,6
|
12,2
|
23,8
|
95,08
|
Sungai Serut
|
11,6
|
11,7
|
23,3
|
99,15
|
Muara Bangkahulu
|
21,0
|
20,0
|
41,0
|
105,00
|
Total
|
172,1
|
170,8
|
342,8
|
100,82
|
Sumber : Kota Bengkulu Dalam Angka 2015
Jumlah
penduduk Kota Bengkulu berdasarkan tiap Kecamatan dengan total 342,8 ribu orang
pada tahun 2014, sedangkan rasio jenis kelamin Kota Bengkulu berdasarkan tiap
Kecamatan dengan total sex rasio 100,82 ribu oarang pada tahun 2014. Jumlah penduduk
pada tahun tersebut di dominasi jumlah penduduk laki-laki. Selisih antara
jumlah penduduk laki-laki dengan perempuan sangat tipis yaitu sebesar 1,3 ribu
orang. Jumlah penduduk Kota Bengkulu mengalami peningkatan sebesar 2,50 persen
debandingkan dengan tahun 2013 yang berjumlah 334.529 jiwa.
- Banyaknya
Penduduk, Luas Wilayah dan Kepadatan Penduduk Menurut Kecamatan di Kota
Bengkulu Tahun 2014
Nama Kecamatan
|
Banyak
Penduduk
|
Luas Wilayah
(m2)
|
Kepadatan
|
Selebar
|
5,9
|
40890
|
1,46
|
Kampung Melayu
|
35,6
|
40091
|
0,89
|
Gading Cempaka
|
42,3
|
9687
|
4,37
|
Ratu Agung
|
50,5
|
7840
|
6,44
|
Ratu Samban
|
25,2
|
2847
|
8,85
|
Singaran Pati
|
41,2
|
10867
|
3,79
|
Teluk Segara
|
23,8
|
2558
|
9,30
|
Sungai Serut
|
23,3
|
7740
|
3,01
|
Muara Bangkahulu
|
41,0
|
24357
|
1,68
|
Jumlah
|
342,8
|
146877
|
2,33
|
Sumber : Kota Bengkulu
Dalam Angka 2015
Total
luas wilayah Kota Bengkulu menurut tiap Kecamatan pada tahun 2014 sebesar 146.877
m2 dengan kepadatan penduduk 2,33 ribu jiwa/m2 artinya tiap 1 m2 terdapat 2,33 ribu jiwa
penduduk.
·
Banyak
Penduduk Menurut Agama di Kota Bengkulu
Jumlah tempat
peribadatan umat Islam pada tahun 2014 sebanyak 369 masjid, untuk agama Kristen
Protestan, Katolik, Hindu dan Budha, masing-masing sebanyak 17 buah gereja
Protestan, 2 buah gereja Katolik, 1 buah Pura dan 2 buah Vihara.
Dilihat dari data
banyaknya umat beragama, mayoritas penduduk Kota Bengkulu memeluk agama Islam
yakni 95,54%. Penduduk yang bergama Kristen Protestan 3,20%, Katolik 0,84%,
Hindu 0,08%, Budha 0,33% dan Konghucu 0,003%.
Gambar 2. Presentase Penduduk Kota Bengkulu
Berdasarkan Agama
Sumber
: Kota Bengkulu Dalam Angka 2015
·
Angkatan Kerja
Angkatan Kerja menunjuk pada kelompok penduduk yang
berada pada pasar kerja,yaitu penduduk yang berumur 15 tahun keatas yang siap
terlibat dalam kegiatan ekonomi produktif. Mereka yang dapat diserap oleh pasar
kerja digolongkan sebagai bekerja sedangkan yang tidak/belum diserap oleh pasar
kerja yaitu mereka yang tidak bekerja tetapi sedang mencari pekerjaan, kemudian
digolongkan sebagai pengangguran.
Gambar 3. Presentase penduduk 15 th
keatas yang bekerja menurut tingkat pendidikan di Kota Bengkulu, 2014
Sumber : Kota Bengkulu Dalam Angka
2015
Pada Tahun 2014, penduduk umur 15 tahun keatas
yang termasuk angkatan kerja di Kota Bengkulu sebanyak 63,64%, dan selebihnya
sekitar 36,36% merupakan bukan angkatan kerja. Angkatan kerja terdiri dari
penduduk yang bekerja sebesar 60,21% dan mencari pekerjaan/pengangguran sebesar
3,43%. Sementara itu yang bukan angkatan kerja terdiri dari penduduk yang
bersekolah 16,79%, mengurus rumah tangga 15,78% dan lainnya sebesar 3,80%.
·
Sosial Budaya
Sebagai
ibukota Provinsi Bengkulu yang didatangi dari berbagai kabupaten lainnya yang
ada di Provinsi Bengkulu dengan demikian bahasa yang dipakai di kota ini pada
umumnya terdapat empat bahasa daerah yang digunakan oleh masyarakat Bengkulu,
yakni : Bahasa Melayu, Bahasa Rejang,
Bahasa Pekal, Bahasa Lembak. Penduduk Kota Bengkulu berasal dari tiga rumpun
suku besar terdiri dari Suku Rejang, Suku Serawai, Suku Melayu.
Di bidang
kehidupan beragama, kesadaran melaksanakan ritual keagamaan mayoritas penduduk
yang beragama Islam secara kuantitatif cukup baik. Kesadaran di kalangan pemuka
agama untuk membangun harmoni sosial dan hubungan intern dan antar umat
beragama yang aman, damai dan saling menghargai cukup baik. Dengan pemeluk
mayoritas umat Islam cukup memberikan warna dalam pembangunan di Kota Bengkulu.
Di samping itu, terdapat adat dan
istiadat yang cukup akrab dengan masyarakat Bengkulu, di antaranya: Kain
Basurek, merupakan kain bertuliskan huruf Arab Gundul. Kepercayaan masyarakat
di Kota Bengkulu umumnya atau sebesar 97,6% lebih menganut agama Islam. Upacara
adat juga banyak dilakukan masyarakat di Provinsi Bengkulu seperti, sunatan
rasul, upacara adat perkawinan, upacara mencukur rambut anak yang baru lahir.
Salah-satu upacara tradisional adalah upacara “Tabot”, yaitu suatu perayaan
tradisional yang dilaksanakan dari tanggal 1 sampai dengan tanggal 10 Muharram
setiap tahunnya, untuk memperingati gugurnya Hasan dan Husein cucu Nabi
Muhammad SAW oleh keluarga Yalid dari kaum Syiah, dalam peperangan di Karbala
pada tahun 61 Hijriah. Pada perayaan Tabot tersebut dilaksanakan berbagai
pameran serta lomba ikan-ikan, telong-telong, serta kesenian lainnya yang
diikuti oleh kelompok-kelompok kesenian yang ada di Provinsi Bengkulu, sehingga
menjadikan ajang hiburan rakyat dan menjadi salah-satu kalender wisatawan
tahunan.
Falsafah hidup masyarakat setempat,
“Sekundang-Setungguan, Seio-Sekato”.
Bagi masyarakat Bengkulu pembuatan kebijakan yang menyangkut kepentingan
bersama yang sering kita dengar dengan bahasa pantun yaitu: ”ke bukit sama mendaki, ke lurah sama menurun,
berat sama dipikul, ringan sama dijinjing”. Selain itu, ada pula ”bulek aia dek pembuluh, bulek kato dek
mufakat”, artinya bersatu air dengan bambu, bersatunya pendapat dengan
musyawarah.
Falsafah hidup ini mampu
meningkatkan kerukunan dan kualitas membangun kerjasama di antara masyarakat
Kota Bengkulu, sehingga ketika mereka berbaur masih tetap bisa bekerjasama
meskipun yang berbeda suku dan bahasa.
Hal ini terlihat di beberapa instansi pemerintah maupun swasta mereka
bisa saling bantu dalam menyelesaikan suatu pekerjaan. Dalam tataran ilmu
sosiologi kondisi masyarakat seperti ini, disebut masyarakat yang mempunyai
modal sosial.
E.
Ekonomi
· Produk
Domestik Bruto seri 2010 Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha (Juta
Rupiah) Kota Bengkulu, 2014
Sumber
: Kota Bengkulu Dalam Angka 2015
· Distribusi
Presentase PDRB Seri 2010 Menurut Lapangan Usaha Kota Bengkulu, 2014
Sumber
: Kota Bengkulu Dalam Angka 2015
F.
Perusahaan
Air Minum
Sejumlah warga Kota
Bengkulu mengeluhkan pelayanan PDAM menyusul aliran air bersih yang
tersendat-sendat. Hal ini dapat dilihat pada gambar 2. Adanya penurunan produksi
PDAM tahun 2014 sebesar 11,56% dibandingkan tahun 2013 yakni 17.983.338,7 m3
menjadi 14.557.513,7 m3 saja.
Gambar 4. Produksi dan Nilai Produksi (Ribu Rp) PDAM Kota Bengkulu 2012-2014
Sumber
: Kota Bengkulu Dalam Angka 2015
· G.
Perusahaan
Listrik Negara
Produksi listrik yang
dihasilkan PLN pada tahun 2014 mengalami peningkatan sebesar 10,28% terhadap
tahun 2013 dengan nilai produksi sebesar 324.994.981 kwh. Sementara itu, jumlah
pelanggan sebanyal 98.785 orang atau meningkat sebesar 7,7% dengan penjualan
listrik sebanyak 579.962 juta rupiah.
Gambar 5. Produksi PLN (Kwh) Kota Bengkulu 2012-2014
Sumber
: Kota Bengkulu Dalam Angka 2015
Gambar 6. Jumlah Pelanggan PLN Kota Bengkulu 2012-2014
Sumber
: Kota Bengkulu Dalam Angka 2015
H.
Kondisi
Jalan
Kondisi jalan, panjang jalan di Kota Bengkulu dengan
kondisi baik sepanjang 902,58 km (94%) Kondisi sedang 47,65 km (5%), Kondisi
rusak ringan 5,05 km (1%).
Gambar 7. Kondisi Jalan di Kota Bengkulu
Sumber
: Kota Bengkulu Dalam Angka 2015
I. Banyaknya Fasilitas Kesehatan di
Kota Bengkulu
Sumber :
Kota Bengkulu Dalam Angka 2015
Kondisi fasilitas kesehatan di Kota Bengkulu dari tahun
2012-2014 mengalami penambahan di beberapa fasilitas kesehatan meskipun tidak
begitu banyak mengalami penambahan. Hal ini sangat baik untuk menunjang
kesehatan masyarakat Kota Bengkulu.
J. Banyaknya Fasilitas Pendidikan di
Kota Bengkulu
Sumber : Kota Bengkulu Dalam Angka 2015
K. Potensi dan Masalah di Kota
Bengkulu
·
Potensi
Berdasarkan
hasil pencermatan terhadap data sekunder dapat diidentifikasi beberapa potensi
yang terdapat di Kota Bengkulu yang memepengaruhi perkembangan Kota Bengkulu
yaitu :
1. Kondisi
topografi Kota Bengkulu yang variatif memungkinkan pengembangan jalur evakuasi
dan titik-titik atau area penyelamatn pada lahan dengan ketinggian >20m
sebagai upaya antisipasi terhadap bencana (gempa bumi dan gelombang tsunami).
2. Pelabuhan
Bengkulu (Pelabuhan Pulau Baai) berada sekitar 20 km dari Pusat Kota Bengkulu
dan memiliki hinterland yang cukup
luas dengan potensi pertambangan, perkebunan dan kehutanan yang dapat
dimanfaatkan untuk pengembangan agrobisnis, pertambangan dan industri.
3.
Potensi Air di Kota Bengkulu sangat melimpah, dan bisa dilihat dari
banyaknya aliran sungai yang melintasi daerah ini. Dalam pengelompokan Satuan
Wilayah Sungai (SWS), sungai-sungai di wilayah Kota Bengkulu termasuk dalam SWS
01.28 (Nasal – Alas - Talo).
4.
Pengembangan
industri pengolahan hasil perikanan dan kelautan dalam skala lokal dan
regional.
5.
Potensi pengembangan wisata alam
(pantai dan danau) dan wisata budaya (situs-situs peninggalan zaman pendudukan
Inggris dan Belanda).
6.
Transportasi
laut di Kota Bengkulu ditunjang oleh adanya sungai, selain itu potensi ini
ditunjang pula dengan adanya Pelabuhan Pulau Baai yang terbuka untuk
perdagangan dalam dan luar negeri. Melalui pelabuhan Pulau Baai ini, Kota Bengkulu
terhubungkan secara regional dengan antar pulau dan kota lain. Untuk pelayanan
pergerakan orang, hanya mempunyai rute pelayanan dari Kota Bengkulu ke Pulau
Enggano.
·
Masalah
Selain potensi, Kota
Bengkulu juga memiliki beberapa permasalahan yang dapat mempengaruhi
perkembangan Kota Bengkulu seperti :
1. Berdasarkan
letak geografis tersebut, Kota Bengkulu mempunyai lingkungan pantai yang
berhadapan dengan rezim energi (gelombang) kuat, yang dipengaruhi oleh swell dan diperkirakan menimbulkan erosi
alami pantai akibat gelombang besar tersebut. Erosi alami pantai atau abrasi
pantai ini berpotensi untuk menimbulkan sedimen pada garis pantai dan hal ini
akan diperparah oleh suplai sedimen dari das besar yang terletak di sekitar
Kota Bengkulu.
2. Belum memiliki kawasan industri pabrikan (skala besar dan
menengah ke atas) bagi pengembangan sektor industri.
3. Souvenir dari Kota Bengkulu relatif harganya mahal dengan
kualtias tidak kompetitif.
4.
Kualitas SDM relatif masih rendah.
L.
Potensi yang dapat
dikembangkan di Kota Bengkulu
Kota Bengkulu memiliki beberapa
obyek wisata yang potensial dikembang-kan untuk mendukung perkembangan kota
secara keseluruhan. Obyek wisata yang ada dapat dikelompokan dalam Wisata Alam
dan Wisata Sejarah.
Obyek
wisata alam yang paling dikenal di Kota Bengkulu adalah Pantai Panjang yang
memanjang dari Pelabuhan Pulau Baai sampai ke perbatasan Kota Bengkulu dengan
Kabupaten Bengkulu Utara. Selain itu
adalah Kawasan Cagar Alam Dusun Besar yang di dalamnya juga berada Danau Dendam
Tak Sudah.
Kawasan
Pantai Panjang sedang dikembangkan sebagai Taman Wisata Alam yang sudah
memiliki rencana pengembangan dan saat ini sedang dalam tahap pembangunan. Pengembangan
Taman Wisata Alam Pantai Panjang ini akan diintegrasikan dengan obyek wisata
sejarah yang juga berada di kawasan pesisir Kota Bengkulu, seperti Benteng
Marlboroungh, Benteng York di Muara Sungai Serut, Tapak Paderi, Kawasan
Pecinaan, dan Tugu Thomas Parr.